BAB 3 MEMPERBAIKI JARINGAN NIRKABEL


BAB 3
MEMPERBAIKI JARINGAN NIRKABEL  KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluas pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, da dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik denga n menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Komputer dan Jaringan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung 

KOMPETENSI DASAR
3.3 Mengevaluasi permasalahan jaringan nirkabel.
4.3 Memperbaiki jaringan nirkabel

APERSEPSI
Teknologi jaringan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, berbagai teknologi diciptakan untuk membantu manusia dalam berkomunikasi. Kalau pada era tahun 80-an teknologi jaringan komputer masih mengandalkan pada jaringan kabel, saat ini basis jaringan tersebut sudah banyak ditinggalkan karena keterbatasannya, seperti besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi jika menggunakan teknologi ini (wired network), selain itu teknologi ini juga tidak flexibel karena sangat tergantung pada kabel. Lebih jelaanya akan dibahas lebih jelas dibab ini!


MENGAMATI
Amatilah mengenai permasalahan permasalahan jaringan nirkabel. Anda dapat melalui pengamatan langsung bisa juga ditambah dengan dari buku teks maupun sumber lain, untuk menambah wawasanmu jaringan nirkabel Anda!

    
                    Gambar 3.1 Jaringan Nirkabel


Sebelum kita membahas masalah jaringan wireless, terlebih dahulu kita juga harus mengerti bagaimana proses terjadinya koneksi wireless clients kepada jaringan wireless. Hal ini sangat membantu sekali dalam kita melakukan troubleshooting.

AYO PAHAMI

A. Permasalahan Jaringan Nirkabel Sebelum mengetahui permasalahan dalam nirkabel, kita harus mengetahui cara mengkoneksikan jaringan nirkabel antara lain sebagai berikut.

1. Proses Scanning Wireless Access Point (AP)
Komputer berbasis XP atau Vista yang mempunyai wireless adapter active yang supports Wireless Auto Configuration, akan selalu melakukan scanning adanya wireless AP pada jangkauannya setiap 60 sec. Saat scanning, wireless adapter mengirim sederetan frame Probe Request. Sementara itu wireless AP yang ada pada jangkauan wireless adapter yang sedang melakukan scanning adanya wireless AP, juga mengirim frame Probe response yang memuat capabilitas wireless AP seperti speed yang disupport serta pilihan ke 2 security lainnya.

   Gambar 3.2 Proses Scanning Wireless AP

Kita menganggap komputer mengalami masalah koneksi wifi jika tidak mendapatkan satupun wireless AP dalam jangkauan roamingnya.

2. Memilih Wireless Access Point (AP) 

Dari frame Probe Response yang diterima, wireless client memilih wireless AP di mana ia akan mencoba melakukan authentikasi dan koneksi. Wireless client menggunakan faktor-faktor berikut saat menentukan wireless AP yang mana yang harus dipilih.

a. Capabilitas wireless AP
Wireless AP memperkenalkan capabilitasnya di dalam frame Probe response. Jika wireless clients tidak mendukung capabilitas yang diperkenalkan di dalam Probe response tersebut maka wireless client mengalami masalah jaringan wireless - tidak bisa memilih wireless AP. Misal wireless AP diactivekan security WPA2 sementara wireless clients tidak support WPA2 (wireless device 802.11b/g tidak support) maka wireless client tidak bisa memilih wireless AP tersebut. kita menganggapnya ada wireless problems.



b. Nama ja ringan wireless (SSID) cocok dengan jaringan prejerencernya 

Windows XP wireless auto configuration memelihara daftar jaringan wireless yang kita pilih (preferred wireless network). Jika nama wireless network SSID tidak cocok dengan yang ada dalam daftar nama2 SSID yang ada, maka default Windows tidak bisa terhubung ke wireless AP. Jika clients wireless menerima beberapa Probe response yang ada dalam daftar nama SSID, maka client wireless memilih menurut urutan tertinggi dalam daftar preferred SSID.


Jika nama2 wircless network SSID dari frame Probe diterima tidak cocok dengan jaringan dalam daftar preference, Windows akan memunculkan pesan "One or more wircless networks are available" atau "Connect to a wireless network".
Jika user mengklik pesan ini, maka user memilih koneksi ke jaringan wireless baru.


c. Kekuatan signal
Wireless clients adapter memilih wireless AP dengan signal terkuat dari daftar nama2 SSID yang ada yang paling tinggi dalam daftar preference wireless name.

3. Proses Authentikasi terhadap Wireless Acces Point yang Dipilih
Setelah memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses selanjutnya adalah proses authentikasi. Jenis authentikasi tergantung capabilitas security wireless AP dan bagaimana client dikonfigure untuk melakukan authentikasi jaringan wireless. Jika Anda menambahkan wireless network dari tab Wireless network pada property wireless connection Anda, maka by default adalah open system authentication dan kemudian IEEE 802.1X. Jika Anda mengoneksikan lewat dialog box Connect to Wireless Network atau Choose a wireless network, maka setting authentikasi ditentukan dari capabilitas frame Probe response wireless AP. Windows XP Vista dapat menentukan dari frame probe response apakah menggunakan open system authentication tanpa encryption, open system authentication dengan inkripsi WEP authentication WPA-PSK, ataupun authentication WPA2-PSK. Sering terjadi masalah jika gagal melakukan proses authentikasi ini.

4. Proses Koneksi terhadap Wireless Access Point vang Dipilih.
Setelah selesai melakukan proses aythentication, wireless adapter dan wireless AP saling bertukar serangkaian pesan untuk membentuk suatu koneksi. 

5. Mendapatkan Konfigurasi TCP/IP Address
Setelah koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirinm frame wireless yang mengandung paket TCP/IP. Jika wireless clients dikonfigurasi untuk menerima IP address automatis, maka ia akan menggunakan DHCP untuk request suatu konfigurasi IP address. umumnya wireless AP mempunyai layanan DHCP server untuk menjawab request wireless clients untuk konfigurasi IP. Dengan memahami ke lima proses di atas, akan memudahkan kita dalam melakukan troublehooting masalah jaringan wireless.


INFO

IP Konflik
IP konflik ini termasuk masalah yang tidak umum terjadi, namun sangat nyata dan mengganggu kenyamanan penggunanya. Jika terjadi konflik alamat IP terhadap dua atau lebih komputer/device, kemungkinan yang dapat terkoneksi dengan baik hanyalah satu komputer saja, sedangkan yang lainnya tidak dapat terkoneksi sama sekali.

Komentar

Postingan Populer